Kamis, 25 Oktober 2012

Sopir Taksi

Ketakutan seseorang kadang kelewatan batas! Mungkin karena dulu nenek moyang telah terbiasa dengan pohon-pohon besar, binatang buas, gelap gulita atau gua. Sehingga cerita-cerita menakutkan terpelihara dengan baik hingga sekarang, terjaga turun-temurun ke anak cucu. Dan percaya kepada kekuatan lain sebagai jalan keluar penyembuhan seperti bantuan perdukunan atau klinik.
 Herannya, meski sekarang dimana-mana telah berdiri tegar gedung-gedung  pencakar langit, rumah-rumah rapt tak berjarak, orang mondar-mandir setiap waktu tapi tetap saja perasaan takut terhadap hal itu terus saja menguasai. Rasa takut terhadap ketakutan itu sendiri seperti api yang terus menyala. Seharusnya takut itu ditujukan kepada Tuhan semata yang menciptakan rasa takut dalam pikiran manusia sekaligus menciptakan mahluk yang ditakuti itu bagi manusia, bukan takut kepada hantu.
 Yang mengherankan lagi hampir semua pengemudi kendaraan bermotor tidak memiliki SIM atau STNK, pasti takut kepada polisi bukan takutnya kepada Tuhan. Atau pakah plisi dijalan raya itu seperti hantu yang mesti ditakuti?
 Istilah takut semestinya kita hibahkan saja kepada Tuhan sehingga kita tidak berani mengulang atau mendekatinya. Jangan pernah taku kepada hantu atau kepada polisi! Cukup khawatir atau segan saja.
 Berikut adalah sebuah cerita kocak bercerita tentang ketakutan yang dikirimkan oleh seorang sahabat.
 Dari bangku belakang, seorang penumpang menepuk pundak sorang supir taksi hendak menanyakan sesuatu kepadanya.
 TERKEJUT..
 Sopir taksi itu malah menginjak lebih dalam pedal gas taksinya, nyaris  saja menambrak mobil lain di depannya.
 Akhirnya dia berhasil menguasai  mobil taksi itu dan menghentikannya di pinggir jalan.
 "Tolong, jangan sekali lagi melakukan itu," kata supir taksi itu dengan wajah pucat sambil menahan amarah.
Penumpang : "Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak menyangka menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan anda."

 Supir taksi : "Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi supir taksi. Anda juga penumpang pertama saya hari ini."
 Penumpang : "Oh begitu... Trus, kok bisa kaget?"
 Supir taksi : "Sebelumnya saya adalah supir mobil jenazah."
 Grrrr.....



(sumber : Jalan lain ke Surga)

Selasa, 16 Oktober 2012

Jika Tuhan Membawa Engkau kepada Cinta

Ce : Mengapa kamu menyukai saya?
Co : Saya tidak dapat menjelaskan alasannya.
Tetapi saya sungguh menyukai engkau
Ce : Kamu bahkan tidak dapat memberikan alasan kepada saya
Bagaimana kamu dapat berkata menyukai saya?
Bagaimana kamu dapat berkata kamu mencintai saya?
Co : Saya sungguh tidak tahu alasannya,
tetapi saya dapat membuktikan bahwa saya mencintai kamu.
Ce : Bukti? Tidak!
Saya mau kamu menjelaskan alasannya.
Pacar kawan saya dapat berkata kepada kawan saya
bahwa dia mencintai kawan saya, tetapi kamu tidak dapat!
Co : Ok ok!!!
Hmm karena kamu cantik,
karena suaramu enak didengar,
karena kamu penuh perhatian,
karena kamu mengasihi,
karena kamu bijaksana,
karena senyummu,
karena setiap gerakanmu
Sayangnya, beberapa hari kemudian,
sang cewek mengalami kecelakaan dan mengalami koma.
Sang cowok kemudian menaruh surat di sisinya,
dan isinya sebagai berikut:
Kekasihku,
Karena suaramu yang merdu saya mencintaimu.
Sekarang dapatkah kamu berbicara?
Tidak!
Oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu.
Karena kamu penuh perhatian dan peduli
maka saya menyukaimu.
Sekarang kamu tidak dapat menunjukkannya,
oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu
Karena senyummu, karena setiap gerakanmu
maka saya mencintaimu
Sekarang dapatkah kamu tersenyum?
Dapatkah kamu bergerak?
Tidak!
Karena itu saya tak dapat mencintaimu..
Jika cinta memerlukan alasan,
seperti sekarang,
maka tidak ada alasan lagi bagi saya untuk mencintai engkau lagi.
Apakah cinta memerlukan alasan?
TIDAK!
Oleh karena itu, saya masih tetap mencintaimu
dan cinta tidak memerlukan alasan
Ketika mencintai seseorang
jangan pernah menyesal dengan apa yang pernah kamu lakukan
menyesallah terhadap apa yang tidak pernah kamu tidak lakukan.
Jika Tuhan membawa engkau kepada cinta..
Dia akan memampukan engkau untuk bisa mengatasinya.


(sumber : Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci)

Rabu, 15 Agustus 2012

Kami tidak pernah mengatakan ia tak dapat melakukannya


-->
mereka bisa karena mereka yakin bisa
virgil

Waktu anakku Joey lahir, kakinya bengkok ke atas dan pantatnya menempel pada perutnya. Sebagai seorang Ibu baru, aku merasa ini tampak aneh, tapi aku belum tau betul apa artinya. Artinya Joey lahir dengan kaki cacat. Deokter meyakinkan kami dengan perawatan, ia akan dapat berjalan normal, tapi mungkin tidak dapat berlari dengan baik. Joey melewati tiga tahun pertama hidupnya dengan operasi, gips dan rangka logam. Kakinya diurut dan dilatih dan saat ia berusia tujuh atau delapan ia kelihatan tidak punya masalah kalau dilihat dari cara jalannya.
Kalau ia berjalan jauh, seperti di taman hiburan atau kunjungan ke kebun binatang, ia menguluh bahwa kakinya lelah dan sakit. Kami akan berhenti berjalan, istirahat sambil makan es krim atau minuman dan mengobrolkan apa yang sudah dan akan kita lihat. Kami tidak memberitahukan kepadanya mengapa kakinya sakit dan mengapa kakinya lemah. Kami tidak memberitahu bahwa ini sudah diperkirakan akibat cacat waktu lahir. Kami tidak memberitahu, jadi dia tidak tahu.
Anak-anak dilingkungan kami berlari-lari selayaknya anak-anak saat bermain. Joey melihat mereka bermain, dan tentu saja, ia ikut dsan berlari dan bermain juga. Kami tak pernah memberitahu dia bahwa mungkin tak akan mampu berlari sebaik anak-anak yang lain. Kami tidak memberitahu dia bahwa dia berbeda. Kami tidak memberitahu, jadi ia tak tahu.
Di kelas 1 SMP di memutuskan untuk mencoba masuk regu Lintas Alam. Tiap hari ia berlatih bersama regu tersebut. Ia tampak berusaha lebih keras dan ia berlari lebih banyak daripada anak-anak lain. Mungkin ia merasa bahwa kemampuan yang didapatkan orang lain dengan mudah, tak bisa ia dapat dengan sama mudahnya. Kami tak berkata meskipun ia bisa berlari, ia mungkin akan selalu berada di akhir urutan. Kami tak berkata bahwa ia tak usah berharap diterima sebagai anggotaregu. Pelari regu adalah tujuh pelari terbaik di sekolah. Meskipun seluruh regu berlari, hanya ketujuh inilah yang potensi untuk meraih angka untuk sekolah. Kami tak berkata bahwa ia mungkin tak akan bisa di terima sebagai anggotaregu, jadi ia tak tahu.
Ia terus berlari empat sampai lima mil perhari, tiap hari. Aku takkan lupa ketika ia demam 40 derajat. Ia tak bisa istirahat di rumah karna ada latihan lintas-alam. Aku mencemaskan dirinya seharian. Aku menduga akan di telepon dari sekolah dan di minta menjemputnya pulang. Tak ada yang menelpon.
Aku pergi ke daerah latihan lintas-alam setelah sekolah, menduga bahwa kalau aku ada di situ, ia mungkin akan memutuskan untuk bolos latihan sore itu. Saat aku tiba di sekolah, ia sedang berlari di jalan yang dipagari pohon, sendirian. Aku meminggirkan mobil dan melaju perlahan untuk menjejerinya berlari. Aku menanyakan keadaanya. “baik” jawabnya. Tinggal dua mil lagi, sementer keringat mengucur membasahi wajahnya, matanya berkaca-kaca akibat demam. Namun ia memandang lurus kedepan dan terus berlari. Kami tak berkata bahwa ia tak bisa berlari sejauh empat mil dengan demam 40 derajat. Kami tak mengatakannya, jadi ia tak tahu.
Dua minggu kemudian, sehari sebelum perlombaan kedua terakhir musim itu, nam pelari “regu” di panggil. Waktu itu ia kelas 1 SMP. Keenam anggota tim lainnya kelas 2 SMP. Kami tak pernah bilang ia mungkin tak usah berharap diterima sebagai anggota “regu”. Kami tak pernah berkata ia tak dapat melakukannya...jadi ia tak tahu. Dan ternyata ia mampu melakukannya.


Kathy Lamancusa

(sumber : chiken soup for the soul)